Sunday 20 November 2016

LAPORAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TENTANG Pengenalan Alat di Laboratorium Bioteknologi




*Ayo bantu Channel Youtube admin dengan menSUBSCRIBE kalian bisa klik DISINI.
1 SUBSCRIBE dari kalian sangat berarti bagi admin, sekali lagi TERIMA KASIH  sudah mampir dan support admin, enjoy reading guys.







LAPORAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Pengenalan Alat di Laboratorium Bioteknologi”



OLEH :


NAMA           :AGUS SETIAWAN
NIM                : B1B1 15 010
KELAS          : AGT-C



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANOAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016

I.       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka setiap bidang yang menyangkut pengetahuan dan teknologi pun akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Salah satunya adalah bidang pertanian. Bioteknologi pertanian merupakan salah satu penerapan dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi dalam bidang pertanian. Bioteknologi mempelajari manfaat makhluk hidup (bakteri, virus, fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, cloning dan lain-lain.
Di bidang pertanian dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan nama, misalnya alat untuk mengukur seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer dan lain-lain. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, seperti ithermograph, barograph.
Oleh karena itu, maka pentingnya dilakukan praktikum ini mengenai pengenalan alat laboratorium bioteknologi pertanian guna untuk lebih mengenal dan mengetahui alat yang akan digunakan pada laboratorium bioteknologi pertanian.
B.     Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktikum kali ini adalah untuk mengenal alat-alat yang ada di laboratorium bioteknologi serta mengetahui fungsi dan cara penggunaannya, sehingga tidak terdapat kesalahan dalam menggunakan alat pada praktikum bioteknologi selanjutnya.
Kegunaan dilaksanakannya praktikum kali ini adalah agar dapat mengenal alat-alat yang ada di laboratorium bioteknologi serta mengetahui fungsi dan cara penggunaannya, sehingga tidak terdapat kesalahan dalam menggunakan alat pada praktikum bioteknologi selanjutnya.



II.    TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa alat yang umum di gunakan dan harus di kenal serta diketahui cara penggunaannya antara lain autoklaf, kaca penutup, oven ,mikroskop medan terang, kulkas, pipet tetes, cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, timbangan analitik, inkubator, lampu bunsen, shaker,beaker glass, hot plate, stirrer, tabung erlenmeyer, loupe, haemasitometer, kaca obyek cekung, laminar air flow (Miliati,2010).
Sebelum melakukan praktikum hal paling utama yang harus di pahami adalah mengetahui nama alat-alat praktikum serta fungsi dan kegunaannya, agar kita dapat menggunakan semaksimal mungkin (Setiawati, 2006).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain danmempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaankadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuatperalatan khusus sesuai dengan kebutuhan (Imam, 2006).                               Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2007).
Oleh karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena sebelummemulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan dalam praktikum (Fatiqin, 2013).
III.             METODE PRAKTIKUM
A.    Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium In Vitro Unit Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Senin, 03 Oktober 2016 pukul 10.00 – 12.00 WITA.
B.     Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah labu ukur, erlenmeyer, pipet micron, petri dish (cawan petri), gelas ukur, pipet Pasteur, beaker glass, botol kultur, botol schott, lampu bunsen, sikat tabung, magnet stirrer, pinset, cutter, gunting, scapel, timbangan analitik, hotplate, autoclave, LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), oven, centrifuge, spatula, pH meter, alat tulis-menulis dan kamera.
C.    Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengamati alat-alat laboratorium bioteknologi pertanian.
2.      Mengambil gambar setiap alat di laboratorium bioteknologi pertanian.
3.      Membuat laporan sementara untuk praktikum pengenalan alat-alat di laboratorium bioteknologi pertanian.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Hasil yang diamati pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
No

Nama Alat
Gambar Alat
Fungsinya
1
Labu ukur


Untuk menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak
2
Erlenmeyer


Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi.
3
Petri dish


Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
4
Beaker glass


Untuk preparasi media media, menampung akuades dll.
5
Botol kultur


Untuk menyimpan media dan eksplan yang akan dikulturkan
6
Lampu bunsen


Untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen
7
Botol schott


Untuk menyimpan media dan eksplan yang akan dikulturkan
8
Gelas ukur


Berguna untuk mengukur volume suatu cairan. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.
9
Pipet mikron


Untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl
10
Pipet tetes


Untuk memindahkan beberapa tetes zat cair
11
Pinset


Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan eksplan.
12
Cutter


Untuk memotong eksplan dalam ukuran besar
13
Gunting


Untuk menggunting eksplan atau mengambil plantlet
14
Scapel


Untuk membelah eksplan yang akan dikulturkan
15
Magnet stirrer


Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan
16
Sikat tabung



Untuk menyikat atau membersihkan tabung yang telah digunakan
17
Spatula


Untuk mengambil bahan yang akan di larutkan
18
Centrifuge


Untuk memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan
19
Hotplate


Untuk dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi.
20
Autoclave


Untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
21
Oven


Untuk sterilisasi kering alat-alat yang disterilkan
22
pH meter


Untuk mencek derajat keasaman / PH media
23
LAFC (Laminar Air Flow Cabinet)



Untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
24
Timbangan analitik



Untuk menimbang suatu benda atau objek pada skala yg kecil

B.     Pembahasan
Hasil pengamatan pada praktikum kali ini dimana melihat alat-alat laboratorium bioteknologi pertanian. Alat laboratorium tersebut memiliki fungsi sesuai dengan kegunaan masing-masing alat itu tersebut. Alat laboratorium bioteknologi pertanian, diantaranya labu ukur, erlenmeyer, pipet micron, petri dish (cawan petri), gelas ukur, pipet Pasteur, beaker glass, botol kultur, botol schott, lampu bunsen, sikat tabung, magnet stirrer, pinset, cutter, gunting, scapel, timbangan analitik, hotplate, autoclave, LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), oven, centrifuge, spatula dan pH meter.
Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi.Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk mengukur volume.Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, dll.
Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik.
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL.Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume.
Pipet mikron adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya(adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 μl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi.Di dalam bioteknologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll.
Cawan petri berfungsi untuk tempat medium bagi eksplan.Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15menit.
Oven Berfungsi untuk sterilisasi kering.alat-alat yang disterilkan menggunakan oven antaralain peralatan gelas seperti cawan petri, tabung reaksi, dll. serilisasi kerning dengan oven dilakukan dengan cara memanaskan dengan suhu 180oC selama 1 jam.
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.



V.    PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah alat laboratorium bioteknologi berfungsi sesuai dengan kegunaannya. Alat laboratorium bioteknologi, diantaranya labu ukur, erlenmeyer, pipet micron, petri dish (cawan petri), gelas ukur, pipet Pasteur, beaker glass, botol kultur, botol schott, lampu bunsen, sikat tabung, magnet stirrer, pinset, cutter, gunting, scapel, timbangan analitik, hotplate, autoclave, LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), oven, centrifuge, spatula dan pH meter.
B.     Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah dalam laboratorium bioteknologi masih banyak lagi terdapat alat-alat laboratorium di dalamnya, maka perlu diperhatikan agar tidak terlewat satupun dari alat-alat tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Fatiqin, Awalul dan F. Aini., 2013. Panduan praktikum mikrobiologi umum. IAIN
Raden Fatah. Palembang. 
Imam, K., 2006. Biokimia,nutrisi dan metabolisme. UI Press. Jakarta.
Millati, Tanwirul, 2010. Penuntun praktikum mikrobiologi industri. Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Setiawati, 2006.Keamanan kerja labolatorium.Cahaya Pustaka. Semarang.
Sudarmadji, 2007. Penuntun dasar-dasar kimia. Lepdikbud. Jakarta.



No comments: