KEWENANGAN DAN LEGITIMASI
Materi Perkuliahan
Pengantar Ilmu Politik
KEWENANGAN
Definisi
edit69.blogspot.comKewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan
keabsahan atau legitimasi
Kewenangan adalah
hak moral untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik
Prinsip moral –
menentukan siapa yang berhak memerintah
- mengatur cara dan
prosedur melaksanakan wewenang
Sebuah bangsa atau
negara mempunyai tujuan
Kegiatan untuk
mencapai tujuan disebut tugas
Hak moral untuk
melakukan kegiatan mencapai tujuan disebut kewenangan
Tugas dan
kewenangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau negara disebut fungsi
Sumber kewenangan
>Tradisi –
keluarga atau darah biru
>Kekuatan sakral
seperti Tuhan, Dewa dan wahyu seperti kerajaan
>Kualitas
pribadi seperti atlit, artis
>Peraturan
perundang-undangan yang mengatur prosedur dan syarat menjadi pemimpin
>Instrumental
yaitu kekayaan dan keahlian iptek
Tipe kewenangan
>Kewenangan
prosedural yaitu berasal dari peraturan perundang-undangan
>Kewenangan
substansial yaitu berasal dari tradisi, kekuatan sakral, kualitas pribadi dan
instrumental
Setiap masyarakat
pasti memakai kedua tipe kewenangan ini hanya yang satu dijadikan sebagai yang
utama dan yang lain sebagai pelengkap.
Peralihan kewenangan
>Turun temurun –
keturunan atau keluarga
>Pemilihan –
langsung atau perwakilan
>Paksaan –
revolusi, kudeta atau ancaman kekerasan.
Sikap terhadap kewenangan
>Menerima
>Mempertanyakan
(skeptis)
>Menolak
>Kombinasi
LEGITIMASI
Definisi
Pengakuan dan penerimaan
masyarakat kepada pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan
politik.
Persamaan antara
kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan hubungan
antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat.
Perbedaannya
kekuasaan adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat
dan pelaksana kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk
membuat dan melaksanakan keputusan politik (bersifat top down), adapun
legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan kepada pemimpin (bersifat bottom up)
Objek legitimasi
1. Masyarakat
politik - krisis identitas
2. Hukum - krisis
konstitusi
3. lembaga politik
- krisis kelembagaan
4. pemimpin politik
- krisis kepemimpinan
5. kebijakan -
krisis kebijakan
krisis ini terjadi
secara berurutan ketika sudah mencapai krisis kebijakan maka sebenarnya sudah
terlewati krisis identitas, krisis konstitusi, krisis kelembagaan dan krisis
kepemimpinan. Maka bila semuanya sudah mengalami krisis disebutlah krisis
legitimasi.
Kadar legitimasi
pra legitimasi, ada
dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang meyakini memiliki kewenangan tapi
sebagian kelompok masyarakat belum mengakuinya
berlegitimasi,
yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat dan masyarakat menerima dan
mengakuinya.
Tak berlegitimasi,
ketika pemimpin atau pemerintah gagal mendapat pengakuan dari masyarakat tapi
pemimpin tersebut menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak
berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya digunakan cara-cara
kekerasan.
Pasca legitimasi,
yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah.
Cara mendapat legitimasi
>Simbolis, yaitu
memanipulasi kecenderungan moral, emosional, tradisi, kepercayaan dilakukan
secara ritualistik seperti upacara kenegaraan, parade tentara atau pemberian
penghargaan.
>materiil/instumental
yaitu menjanjikan dan memberikan kebutuhan dasar masyarakat (basic needs)
seperti sembako, pendidikan, kesehatan dll.
>pemilu untuk
memilih orang atau referendum untuk menentukan kebijakan umum.
Tipe legitimasi
Tradisional –
tradisi yang dipelihara dan dilembagakan contoh kerajaan
ideologi – penafsir
dan pelaksana ideologi, untuk mendapat dan mempertahankan legitimasi bagi
kewenangannya juga menyingkirkan pihak yang membangkan terhadap kewenangannya.
kualitas pribadi –
kharisma, penampilan pribadi, atau prestasi
prosedural –
peraturan perundang-undangan
instrumental –
menjanjikan dan menjamin kesejahteraan materiil.
Pemimpin yang
mendapatkan legitimasi berdasarkan prinsip tradisional, ideologi dan kualitas
pribadi menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil dari prinsip
prosedural dan instrumental menggunakan metode prosedural dan metode
intrumental.
Manfaat legitimasi
menciptakan
stabilitas politik dan perubahan sosial
mengatasi masalah
lebih cepat
mengurangi
penggunaan saran kekerasan fisik
memperluas bidang
kesejahteraan atau meningkatkan kualita kesejahteraan
Krisis legitimasi
peralihan prinsip
kewenangan
persaingan yang
tajam dan tidak sehat
pemerintah tidak
memenuhi janjinya
sosialisasi kewenangan
berubah
timbullah
kekecewaan dan keresahan yang menimbulkan krisis legitimasi.
No comments:
Post a Comment