*Ayo bantu Channel Youtube admin dengan menSUBSCRIBE kalian bisa klik DISINI.
1 SUBSCRIBE dari kalian sangat berarti bagi admin, sekali lagi TERIMA KASIH sudah mampir dan support admin, enjoy reading guys.
LAPORAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Pengenalan
Alat di Laboratorium Bioteknologi”
OLEH
:
NAMA :AGUS SETIAWAN
NIM : B1B1 15 010
KELAS : AGT-C
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANOAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2016
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka setiap bidang yang menyangkut pengetahuan
dan teknologi pun akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Salah satunya
adalah bidang pertanian. Bioteknologi pertanian merupakan salah satu penerapan
dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi dalam bidang
pertanian. Bioteknologi mempelajari manfaat makhluk hidup (bakteri, virus,
fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi secara
sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Pada masa
ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk,
cloning dan lain-lain.
Di bidang pertanian
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan
DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung
zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan
terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Bioteknologi pertanian
memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman
dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang
memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam.
Pada dasarnya setiap
alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses
yang berlangsung ketika alat digunakan. Kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan nama, misalnya alat untuk mengukur seperti thermometer, hygrometer
dan spektrofotometer dan lain-lain. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, seperti ithermograph, barograph.
Oleh karena itu, maka
pentingnya dilakukan praktikum ini mengenai pengenalan alat laboratorium
bioteknologi pertanian guna untuk lebih mengenal dan mengetahui alat yang akan
digunakan pada laboratorium bioteknologi pertanian.
B.
Tujuan
dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya
praktikum kali ini adalah untuk mengenal alat-alat yang ada di laboratorium
bioteknologi serta mengetahui fungsi dan cara penggunaannya, sehingga tidak
terdapat kesalahan dalam menggunakan alat pada praktikum bioteknologi
selanjutnya.
Kegunaan
dilaksanakannya praktikum kali ini adalah agar dapat mengenal alat-alat yang
ada di laboratorium bioteknologi serta mengetahui fungsi dan cara
penggunaannya, sehingga tidak terdapat kesalahan dalam menggunakan alat pada
praktikum bioteknologi selanjutnya.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Beberapa alat yang umum
di gunakan dan harus di kenal serta diketahui cara penggunaannya antara lain
autoklaf, kaca penutup, oven ,mikroskop medan terang, kulkas, pipet tetes,
cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, timbangan analitik, inkubator, lampu
bunsen, shaker,beaker glass, hot plate, stirrer, tabung erlenmeyer, loupe,
haemasitometer, kaca obyek cekung, laminar air flow (Miliati,2010).
Sebelum melakukan
praktikum hal paling utama yang harus di pahami adalah mengetahui nama
alat-alat praktikum serta fungsi dan kegunaannya, agar kita dapat menggunakan
semaksimal mungkin (Setiawati, 2006).
Pengenalan alat-alat
ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk,
fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain danmempunyai fungsi yang sangat
spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium
terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai,
tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaankadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuatperalatan khusus sesuai dengan
kebutuhan (Imam, 2006). Kebersihan
alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan
pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam
laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak
steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji,
2007).
Oleh
karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek
yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena
sebelummemulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan
beberapa peralatan yang akan digunakan dalam praktikum (Fatiqin, 2013).
III.
METODE
PRAKTIKUM
A.
Tempat
dan Waktu
Praktikum ini
dilaksanakan di Laboratorium In Vitro Unit Fakultas Pertanian Universitas Halu
Oleo, pada hari Senin, 03 Oktober 2016 pukul 10.00 – 12.00 WITA.
B.
Alat
Alat yang digunakan
pada praktikum kali ini adalah labu ukur, erlenmeyer, pipet micron, petri dish
(cawan petri), gelas ukur, pipet Pasteur, beaker glass, botol kultur, botol
schott, lampu bunsen, sikat tabung, magnet stirrer, pinset, cutter, gunting,
scapel, timbangan analitik, hotplate, autoclave, LAFC (Laminar Air Flow
Cabinet), oven, centrifuge, spatula, pH meter, alat tulis-menulis dan kamera.
C.
Prosedur
Kerja
Prosedur kerja yang
dilakukan pada saat praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati
alat-alat laboratorium bioteknologi pertanian.
2. Mengambil
gambar setiap alat di laboratorium bioteknologi pertanian.
3. Membuat
laporan sementara untuk praktikum pengenalan alat-alat di laboratorium
bioteknologi pertanian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Hasil yang diamati pada praktikum kali
ini adalah sebagai berikut:
No
|
Nama
Alat
|
Gambar
Alat
|
Fungsinya
|
1
|
Labu
ukur
|
Untuk menampung bahan kimia atau
larutan dalam jumlah yang banyak
|
|
2
|
Erlenmeyer
|
Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi
untuk menampung larutan yang akan dititrasi.
|
|
3
|
Petri
dish
|
Cawan petri berfungsi untuk
membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
|
|
4
|
Beaker
glass
|
Untuk preparasi media media,
menampung akuades dll.
|
|
5
|
Botol
kultur
|
Untuk menyimpan media dan eksplan
yang akan dikulturkan
|
|
6
|
Lampu
bunsen
|
Untuk menciptakan kondisi yang
steril adalah pembakar bunsen
|
|
7
|
Botol
schott
|
Untuk menyimpan media dan eksplan yang akan dikulturkan
|
|
8
|
Gelas
ukur
|
Berguna untuk mengukur volume
suatu cairan. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya.
|
|
9
|
Pipet
mikron
|
Untuk
memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl
|
|
10
|
Pipet
tetes
|
Untuk memindahkan beberapa tetes zat
cair
|
|
11
|
Pinset
|
Untuk mengambil benda dengan
menjepit misalnya saat memindahkan eksplan.
|
|
12
|
Cutter
|
Untuk memotong eksplan dalam
ukuran besar
|
|
13
|
Gunting
|
Untuk menggunting eksplan atau
mengambil plantlet
|
|
14
|
Scapel
|
Untuk membelah eksplan yang akan
dikulturkan
|
|
15
|
Magnet
stirrer
|
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan
|
|
16
|
Sikat
tabung
|
Untuk menyikat atau membersihkan
tabung yang telah digunakan
|
|
17
|
Spatula
|
Untuk mengambil bahan yang akan di
larutkan
|
|
18
|
Centrifuge
|
Untuk memisahkan dan mengendapkan
padatan dari larutan
|
|
19
|
Hotplate
|
Untuk dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi.
|
|
20
|
Autoclave
|
Untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C,
15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
|
|
21
|
Oven
|
Untuk sterilisasi kering alat-alat
yang disterilkan
|
|
22
|
pH
meter
|
Untuk mencek derajat keasaman / PH media
|
|
23
|
LAFC
(Laminar Air Flow Cabinet)
|
Untuk bekerja secara aseptis
karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga
menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
|
|
24
|
Timbangan
analitik
|
Untuk menimbang suatu benda atau
objek pada skala yg kecil
|
B.
Pembahasan
Hasil pengamatan pada
praktikum kali ini dimana melihat alat-alat laboratorium bioteknologi
pertanian. Alat laboratorium tersebut memiliki fungsi sesuai dengan kegunaan
masing-masing alat itu tersebut. Alat laboratorium bioteknologi pertanian,
diantaranya labu ukur, erlenmeyer, pipet micron, petri dish (cawan petri),
gelas ukur, pipet Pasteur, beaker glass, botol kultur, botol schott, lampu
bunsen, sikat tabung, magnet stirrer, pinset, cutter, gunting, scapel,
timbangan analitik, hotplate, autoclave, LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), oven,
centrifuge, spatula dan pH meter.
Erlenmeyer digunakan
dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi.Erlenmeyer
tidak dapat digunakan untuk mengukur volume.Berfungsi untuk menampung larutan,
bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, dll.
Gelas ukur dapat
terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik.
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL.Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume.
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL.Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume.
Pipet mikron adalah
alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari
1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang
dapat diatur volume pengambilannya(adjustable volume pipette) antara 1μl
sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia
satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 μl.
dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Beaker glass merupakan
alat yang memiliki banyak fungsi.Di dalam bioteknologi, dapat digunakan untuk
preparasi media media, menampung akuades dll.
Cawan petri berfungsi
untuk tempat medium bagi eksplan.Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam
ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media
sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media
sebanyak 10 ml.
Salah satu alat yang
berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api
yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah
dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk
sterilisasi bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api
yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar
gas atau metanol.
Hot plate stirrer dan
Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan
dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya
mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600
rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Autoklaf adalah alat
pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan
uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang
lebih 15menit.
Oven Berfungsi untuk
sterilisasi kering.alat-alat yang disterilkan menggunakan oven antaralain
peralatan gelas seperti cawan petri, tabung reaksi, dll. serilisasi kerning
dengan oven dilakukan dengan cara memanaskan dengan suhu 180oC
selama 1 jam.
Laminar Air Flow (LAF)
adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola
pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar
UV beberapa jam sebelum digunakan.
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari
praktikum kali ini adalah alat laboratorium bioteknologi berfungsi sesuai
dengan kegunaannya. Alat laboratorium bioteknologi, diantaranya labu ukur,
erlenmeyer, pipet micron, petri dish (cawan petri), gelas ukur, pipet Pasteur,
beaker glass, botol kultur, botol schott, lampu bunsen, sikat tabung, magnet
stirrer, pinset, cutter, gunting, scapel, timbangan analitik, hotplate,
autoclave, LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), oven, centrifuge, spatula dan pH
meter.
B.
Saran
Saran yang dapat
diberikan pada praktikum kali ini adalah dalam laboratorium bioteknologi masih
banyak lagi terdapat alat-alat laboratorium di dalamnya, maka perlu diperhatikan
agar tidak terlewat satupun dari alat-alat tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Fatiqin, Awalul
dan F. Aini., 2013. Panduan praktikum mikrobiologi umum. IAIN
Raden
Fatah. Palembang.
Imam,
K., 2006. Biokimia,nutrisi dan metabolisme. UI Press. Jakarta.
Millati,
Tanwirul, 2010. Penuntun praktikum mikrobiologi industri. Fakultas
Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Setiawati,
2006.Keamanan kerja labolatorium.Cahaya Pustaka. Semarang.
Sudarmadji,
2007. Penuntun dasar-dasar kimia. Lepdikbud. Jakarta.
No comments:
Post a Comment