1. Pendekatan Mekanis
Pendekatan mekanis atau mekanisasi yaitu menggantikan
pekerjaan manusia dengan mesin sehingga lebih efektif dan hasil yang diperoleh
lebih stabil. Namun, pendekatan ini mengakibatkan beberapa masalah, seperti
pengangguran teknologis, keamanan ekonomis, organisasi buruh, kebanggaan dalam
pekerjaan. Pekerjaan yang dulunya dilaksanakan secara padat karya kemudian
pekerjaannya digantikan oleh mesin akan membuat banyak orang menjadi
penangguran. Hal ini mengakibatan orang kehilangan pendapatannya.
Para buruh yang ingin melindungi kepentingan dari
perlakuan-perlakuan sewenang-wenang atasan akan membuat organisasi buruh yang
berkembang secara nasional maupun internasional. Selain itu, ketrampilan dan
kreativitas para pekerja tidak akan meningkat karena mereka hanya mengerjakan
satu macam pekerjaan yang monoton, maka pekerja akan mudah bosan dan
produktivitasnya menurun.
Contoh: pabrik minuman berkarbonasi menggunakan mesin
untuk melasanakan proses produksi mulai pencampuran bahan hingga pengemasannya
yang dioperasikan oleh manusia. Satu pekerja ditugaskan untuk mengatur satu
macam mesin, dalam satu line produksi hanya membutuhkan 6-7 orang sehingga
tidak diperlukan banyak orang untuk memproduksi minuman berkarbonasi tersebut.
Produk yang dihasilkan lebih terjaga kualitasnya karena tidak tersentuh tangan
manusia dan waktu pengerjaannya lebih cepat.
Menurut pendekatan ini, para atasan mengarahkan
bawahannya seperti orangtuanya. Para bawahan diperlakukan dengan baik dan
diberi fasilitas-fasilitas. Namun, hal ini akan membuat para pekerja menjadi
manja dan sulit untuk diatur. Contoh dari pendekatan ini karyawan diberikan
pinjaman uang serta didirikan toko sehingga karyawan dapat membeli keperluan
secara kredit.
Menurut pendekatan ini organisasi/perusahaan adalah
suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks yang
bisa disebut sebagai sistem yang ada di luar. Manajer menghendaki adanya
interaksi antara atasan dengan bawahan dan saling bekerja sama sehingga dapat
mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
Pemikiran ini didasarkan pada adanya saling
ketergantungan, interaksi, dan ketertarikan di antara sesama karyawan. Contoh:
sebuah organisasi mengadakan suatu kegiatan besar di lingkungannya. Ketua dan
anggotanya saling bekerja sama demi lancarnya acara tersebut. Ketua organisasi
ikut terjun dalam persiapan, selama acara hingga selesainya acara. Sebagai
ketua organisasi dia tidak malu melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil dan
anggotanya juga tidak sungkan meminta bantuan ketuanya.
No comments:
Post a Comment