*Ayo bantu Channel Youtube admin dengan menSUBSCRIBE kalian bisa klik DISINI.
1 SUBSCRIBE dari kalian sangat berarti bagi admin, sekali lagi TERIMA KASIH sudah mampir dan support admin, enjoy reading guys.
ANATOMI SISTEM EKONOMI ISLAM
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat rahmat allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai Anatomi Sistim Ekonomi Islam ini dengan baik
kepada dosen pembimbing sebagai tugas untuk memenuhi Tugas mata kuliyah.
Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
sistim ekonomi islam ini, terutama kepada teman-teman kelompok 5 (lima)
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu
hasil karya tulis ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari saudara-saudara yang
membaca dan ingin maju. Agar karya tulis ini lebih sempurna dan semoga ini
berguna bagi kita semua, amin.
Kendari, Juni 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- 1. Latar Belakang
Dunia telah
mengalami polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi, ditandai dengan adanya
dua negara adidaya sebagai representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika
dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi
Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni Soviet dan Eropa
Timur serta negara China dan Indochina seperti Vietnam dan Kamboja. Dua Sistem
Ekonomi ini lahir dari dua muara Ideologi yang berbeda sehingga Persaingan dua
Sistem Ekonomi tersebut, hakikatnya merupakan pertentangan dua ideologi politik
dan pembangunan ekonomi. Posisi negara Muslim setelah berakhirnya Perang Dunia
ke-2 menjadi objek tarik menarik dua kekuatan ideologi tersebut, hal ini
disebabkan tidak adanya Visi rekonstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki
para pemimpin negara muslim dari sumber Islami orisinil pasca kemerdekaan
sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme barat.
Dalam
perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis
– yang berorientasi pada pasar – sempat hilang pamornya setelah terjadi Hyper
Inflation di Eropa tahun 1923 dan masa resesi 1929 – 1933 di Amerika Serikat
dan negara Eropa lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakn
kesejahteraan masyarakat dunia akibat dampak sistem yang di kembangkannya.
Awal
tahun 1990-an dunia seakan hanya memiliki satu Sistem Ekonomi yaitu Ekonomi
Orientasi Pasar dengan perangkat bunga sebagai penopang utama, negara-negara
Sosialispun bergerak searah dengan trend yang ada sehingga muncullah
istilah neososialis yang sesungguhnya adalah modifikasi Sistem Sosialis dan
perubahannya kearah sistem “Mekanisme Pasar”.
Pada
dekade 70-an mulailah timbul sosok Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam
dalam tatanan dunia Internasional, kajian Ilmiah tentang Sistem Ekonomi Islam
marak menjadi bahan diskusi kalangan akademisi diberbagai Universitas Islam,
hasil kajian tersebut dalam tataran aplikatif mulai menuai hasilnya dengan
didirikan Islamic Development Bank di Jeddah tahun 1975 yang diikuti dengan
berdirinya bank-bank Islam dikawasan Timur Tengah. Hal ini bahkan banyak
menggiring asumsi masyarakat bahwa Sistem Ekonomi Islam adalah Bank Islam,
padahal Sistem Ekonomi Islam mencakup ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter,
kebijakan fiskal, Fublic Finance, model pembangunan ekonomi dan
instrumen-instrumennya.
Untuk
itu, kita perlu paham dengan Anatomi Sistem Ekonomi Islam karena Sistem Ekonomi
Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam secara integral dan
komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu pada saripati
ajaran Islam. Kesesuaian Sistem tersebut dengan Fitrah manusia tidak ditinggalkan,
keselarasan inilah sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam
Implementasinya, kebebasan berekonomi terkendali menjadi ciri dan Prinsip
Sistem Ekonomi Islam, kebebasan memiliki unsur produksi dalam menjalankan roda
perekonomian merupakan bagian penting dengan tidak merugikan kepentingan
kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya batasan pendapatan
bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dengan segala potensi
yang dimilikinya, kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan
pribadinya yang tak terbatas di kendalikan dengan adanya kewajiban setiap
indivudu trhadap masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu dan
kolektif inilah menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak
Sistem Sosial yang ada.
BAB II
ANATOMI SISTEM EKONOMI ISLAM
A. Pengertian Anatomi
Anatomi menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) berarti ilmu
yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau
tumbuh-tumbuhan. Atau Anatomi merupakan uraian yang mendalam tentang sesuatu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Anatomi Sistem Ekonimi Islam adalah Uraian secara
mendalam yang membicarakan mengenai Ekonomi Islam. Dalam makalah ini dibahas
mulai dari pengertian, sejarah, karakteristik, konsep, tujuan, dan perbedaan
sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi konvensional.
B.
Pengertian Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada
ajaran dan nilai-nilai islam, bersumber dari Al Quran, As-Sunnah, ijma dan
qiyas. Ini telah dinyatakan dalam surat al maidah ayat (3). Sistem ekonomi
islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis, sistem ekonomi
islam memiliki sifat-sifat baik dari sistem ekonomi sosialis dan kapitalis, namun
terlepas dari sifat buruknya.
Ilmu ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.
Ada beberapa pengertian Ekonomi Islam dari pakar ekonom muslim dalam buku
karya M.B Hendrie Anto diantaranya adalah :
·
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk
dan aturan syari’ah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh dan
menggunakan sumber daya material agar memnuhi kebutuhan manusia dan agar dapat
menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat (Hasanuzzaman, 1986; h.18)
·
Ekonomi Islam adalah tanggapan pemikir-pemikir muslim
terhadap tantangan ekonomi pada zamannnya. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh
Al-Qur’an dan Hadist, serta alasan dan pengalaman. (Shidqi, 1992;h.69)
C. Sejarah Tentang System Ekonomi Islam
Dengan hancurnya komunisme dan
system ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat system ekonomi kapitalis
disanjung sebagai satu-satunya system ekonomi yang sahih, tetapi ternyata
system ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak
Negara miskin bertambah miskin dan Negara kaya yang jumlahnya relative sedikit
semakin bertambah kaya. Dengan kata lain kapitalis gagal meningkatkan
harkat hidup orang banyak terutama dinegara-negara berkembang, bahkan menurut
joseph E. stiglitz (2006) kegagalan ekonomi amerika decade 90-an karena
keserakahan kapitalisme ini, ketidak berhasilan secara penuh dari system-sistem
ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing system ekonomi mempunyai
kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan
masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing system ekonomi
tersebut lebih menonjol ketimbang kelebihannya. Itulah yang menyebabkan
timbulnya pemikiran baru tentang system ekonomi islam/syariah terutama
dikalangan Negara-negara muslim atau Negara-negara yang mayoritas penduduknya
beragama islam. Negara-negara yang berpendudukkan masyarakat muslim mencoba
untuk mewujudkan suatu system ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan hadits
yaitu system ekonomi syariah.
D. Karaktersitik Ekonomi Islam
1.
Harta kepunyaan Allah dan Manusia merupakan Khalifah atas harta.
a)
Semua harta baik benda maupun alat-alat produksi adalah milik Allah SWT.
Seperti tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 284.
b)
Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Seperti tercantum dalam surat
al-Hadiid ayat 7. Terdapat pula sabda Rasulullah yang juga menjelaskan bahwa
segala bentuk harta yang dimiliki manusia pda hakikatnya adalah milik Allah SWT
semata dan manusia diciptakan untuk menjadi khalifah “ Dunia ini hijau dan
manis. Allah telah menjadikan kamu khalifah (penguasa) di dunia. Karena itu
hendaklah kamu membahas cara berbuat mengenai harta di dunia ini”.
2.
Ekonomi Terikat dengan akidah, Syariah (Hukum), dan Moral
Bukti-bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam:
a. Larangan terhadap pemilik dalam
penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau
kepentingan masyarakat. Sabda Rasulullah “ Tidak boleh merugikan diri sendiri
dan juga orang lain” (HR. Ahmad)
b. Larangan melakukan penipuan dalam
transaksi, ditegaskan dalam Sabda Rasulullah “Orang-orang yang menipu kita
bukan termasuk golongan kita”.
c. Larangan menimbun emas, perak atau
sarana moneter lainnya sehingga dapat mencegah peredaran uang dan menghambat
fungsinya dalam memperluas lapangan produksi. Hal ini sperti tercantum dalam QS
9:34.
d. Larangan melakukan pemborosan karena dapat
menghancurkan individu dalam masyarakat.
3.
Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan
Aktivitas keduniaan yang dilakukan manusia tidak boleh bertentangan atau
bahkan mengorbankan kehidupan akhirat. Apa yang kita lakukan hari ini adalah
untuk mencapai tujuan akhirat kelak. Prinsip ini jelas berbeda dengan ekonomi
kapitalis maupun sosialis yang hanya bertujuan untuk kehidupan duniawi saja.
Hal ini jelas ditegaskan oleh surat al-Qashash ayat 77:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. “
4.
Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbanagan Antara Kepentingan Individu dengan
Kepentingan umum.
Islam tidak mengakui hak mutlak dan atau kebebasan mutlak, tetapi mempunyai
batasan-batasan tertentu termasuk dalam hak milik. Hal ini tercantum dalam
surat Al Hasyr ayat 7, al maa’uun ayat 1-3, serta surat al-Ma’arij ayat 24-25.
5.
Kebebasan individu dijamin dalam islam
Islam memberikan kebebasan tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi
namun tentu saja tidak bertentangan dengan aturan AlQuran dan AsSunnah, seperti
tercantum dalam surat al Baqarah ayat 188.
6.
Negara diberi kewenangan turut campur dalam perekonomian
Dalam islam, Negara berkeawjiban melindungi kepentingan masyararakat dari
keridakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang taupun dai
negara lain, berkewajiban memberikan kebebasan dan jaminan sosial agar seluruh
masyarakat dapat hidup dengan layak. Seperi sabda Rasulullah “ Brangsiapa yang
meninggalkan beban, hendaklah dia datang kepada-Ku, karena akulah maula
(pelindung)nya” (Al-Mustadrak oelh Al-Hakim)
7.
Bimbingan konsumsi
Dalam hal konsumsi, islam melarang hidup berlebih-lebihan, terlalu hidup
kemewahan dan bersikap angkuh. Hal ini tercermin dalam surat al-A’raaf ayat 31
seta Al-Israa ayat 16.
8.
Petunjuk investasi
Kriteria yag sesuai daalm melakukan investasi ada 5:
- proyek yang baik menurut isla
- memberikan rezeki seluas mungkin pda masyarakat
- memberantas kekafiran,memperbaiki pendapatan dan kekayaan
- memelihara dan menumbuhkembangkan harta
- melindungi kepentingan anggota masyaakat.
9.
Zakat
Adalah karakteristik khusu yang tidak terdapat daalm system ekonomi lainnya
manapun, penggunaannya sangat efektif guna melakukan distribusi kekayaan di
masyarakat.
10. Larangan riba
Islam sangat melarang munculnya riba (bunga) karean itu merupakan salah
satu penyelaewangan uang dari bidangnya. Seperi tercermin dalam surat
al-baqarah ayat 275.
E. Hakikat Ekonomi Islam
Dalam Islam hakikat ekonomi adalah untuk dapat kita merasakan bahawa segala
harta benda termasuk segala hal lain yang ada hubungannya dengan ekonomi adalah
kepunyaan Allah samata-mata, bukan kepunyaan kita. Kita hanya
diamanahkan oleh Allah supaya kita dapat mengendalikan dengan
sebaik-baiknya. Itulah hakikat ekonomi Islam. Dengan demikian ekonomi yang
diwujudkan di dunia ini adalah ekonomi akhirat dengan tujuan untuk membina iman
dalam diri kita. Ekonomi untuk menginsafkan kita sebagai hamba Allah.
F. Konsep Ekonomi Islam
Setiap sistem ekonomi pasti didasarkan atas ideologi yang memberikan
landasan dan tujuannya, di satu pihak, dan aksioma-aksioma serta
prinsip-prinsipnya, di lain pihak. Proses yang diikuti dengan seperangkat
aksioma dan prinsip yang dimaksudkan untuk lebih mendekatkan tujuan sistem
tersebut merupakan landasan sistem tersebut yang bisa diuji. Setiap sistem
ekonomi membuat kerangka di mana suatu komunitas sosio-ekonomik dapat
memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusiawi untuk kepentingan produksi dan
mendistribusikan hasil-hasil produksi ini untuk kepentingan konsumsi.
G. Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan ekonomi Islam sangat jauh berbeza dengan sistem ekonomi lain. Islam
memandang ekonomi sebagai salah satu aspek perjuangan untuk menegakkan agama
Tuhan.
Tujuan-tujuan ekonomi Islam adalah seperti berikut:-
1)
Melahirkan kehidupan Islam dalam bidang ekonomi.
2)
Menjadikan kita memiliki harta yang dengannya dapat menjalankan ibadah seperti
zakat.
3)
Memberikan khidmat kepada masyarakat.
4)
Untuk menghindarkan dosa bersama, sebab sebahagian daripada ekonomi itu adalah
fardhu Kifayah. Ekonomi fardhu kifayah kalau tidak dibangunkan maka semua umat
Islam di tempat tersebut akan jatuh berdosa.
5)
Untuk dapat berdikari sehingga tidak bergantung kepada pihak lain. Dengan
demikian dapat hidup merdeka dengan tidak diatur oleh pihak lain.
6)
Untuk memenafaatkan sumber semulajadi dan hasil bumi supaya tidak membazir dan
berlaku pemborosan.
7)
Menghidarkan supaya bahan-bahan mentah tidak terjatuh ke tangan orang yang
derhaka kepada Tuhan yang pada akhirnya akan menyalahgunakan nikmat-nikmat itu.
8)
Membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat dan mengatasi masalah pengganguran.
9)
Untuk mensyukuri nikmat Tuhan.
Untuk membuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada manusia melalui ekonomi.
Inilah tujuan ekonomi Islam. Kesepuluh perkara ini hendaklah ditanam betul-betul dalam dalam fikiran dan hati barulah boleh ekonomi Islam dilaksanakan.
Inilah tujuan ekonomi Islam. Kesepuluh perkara ini hendaklah ditanam betul-betul dalam dalam fikiran dan hati barulah boleh ekonomi Islam dilaksanakan.
H. Perbedaan Ekonomi Islam dengan Ekonomi Konvensional
Sistem
ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan
yang mengimplementasikan keputusan tersebut terhadap produksi, konsumsi dan distribusi
pendapatan. Karena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi
perekonomian suatu negara. Sistem ekonomi terbentuk karena berbagai faktor yang
kompleks, misalnya ideologi dan sistem kepercayaan, pandangan hidup, lingkungan
geografi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.
Pada saat ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi negara-negara di
dunia.Meskipun demikian secara garis besar, sistem ekonomi dapat dikelompokkan
pada dua kutub, yaitu kapitalisme dan sosialisme. Sistem-sistem yang lain
seperti welfare state, state capitalism, market socialisme, democratic
sosialism pada dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme dan sosialisme. Akan
tetapi, sejak runtuhnya Uni Soviet, sistem sosialisme dianggap telah tumbang
bersama runtuhnya Uni Soviet tersebut.Dalam konteks tulisan ini, maksud ekonomi
konvensional adalah sistem ekonomi kapitalisme yang hingga kini masih menjadi
sistem ekonomi kuat di dunia.
1.Ekonomi Syariah
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi
konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya.
Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen
provitnya, yaitu sistem bagi hasil.
Sebenarnya Ekonomi Islam adalah satu sistem yang mencerminkan fitrah dan
ciri khasnya sekaligus.Dengan fitrahnya ekonomi Islam merupakan satu sistem
yang dapat mewujudkan keadilan ekonomi bagi seluruh umat. Sedangkan dengan ciri
khasnya, ekonomi Islam dapat menunjukkan jati dirinya dengan segala
kelebihannya, pada setiap sistem yang dimilikinya.
2. Ekonomi Konvensional
Sistem ekonomi konvensional atau juga dikenal dengan sistem ekonomi
kapitalis diawali dengan terbitnya buku The Wealth of Nation karangan Adam
Smith pada tahun 1776.Pemikiran Adam Smith memberikan inspirasi dan pengaruh
besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil kebijakan
negara.
Lahirnya sistem ekonomi kapitalis, sebenarnya merupakan perkembangan lebih
lanjut dari perkembangan pemikiran dan perekonomian benua Eropa pada masa
sebelumnya.Pada suatu masa, di Benua Eropa pernah ada suatu zaman dimana tidak
ada pengakuan terhadap hak milik manusia, melainkan yang ada hanyalah milik
Tuhan yang harus dipersembahkan kepada pemimpin agama sebagai wakil mutlak dari
Tuhan.Pada zaman tersebut yang kemudian terkenal dengan sistem
universalisme.Sistem ini ditegakkan atas dasar keyakinan kaum agama “semua
datang dari Tuhan, milik Tuhan dan harus dipulangkan kepada Tuhan”.
3.
Dari Ciri Khas
Ekonomi Syariah
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur’an, dan
hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan -alasan yang sangat
tepat, Al Qur’an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya
kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi
hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan
diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada setiap pelaku usaha.
Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan
(equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab
(responsibility)
Ekonomi Konvensional
Dalam dunia nyata, kapitalisme
tidak memiliki bentuk yang tunggal.Ia memiliki ragam yang tidak selalu sama di
antara Negara -negara yang menerapkannya, dan ia seringkali berubah-ubah dari
waktu ke waktu. Hal ini paling tidak disebabkan oleh dua hal, ada banyak ragam
pendapat dari para pemikir, definisi kapitalisme selalu berubah-ubah sesuai
dengan situasi dan kondisi dan modifikasi ini telah berlangsung berabad –
abad.
4.
Dari Segi Tujuan
Ekonominya
a.
Ekonomi Islam
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan
di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja,
tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah
pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai
pada tujuan agama (falah).
Tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang terpenting. Kesejahteraan ini mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan negara.
- Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan serta sistem negara yang menjamin ter laksananya kecukupan kebutuhan dasar secara adil.
- Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak membazir.
- Distribusi harta,kekayaan,pendapatan dan hasil pembangunan secara adil dan merata
- Menjamin kebebasan individu. Kesamaman hak, peluang dan keadilan.
b.
Ekonomi Konvensional
Ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan individu
adalah rasional. Rasionality assumption dalam ekonomi menurut Roger LeRoy
Miller adalah individuals do not intentionally make decisions that would leave
them worse off.Ini berarti bahwa rasionaliti didefinisikan sebagai tindakan
manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya yaitu memaksimumkan kepuasan atau
keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan (need) dan keinginan-keinginan
(want) yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidak akan bertindak secara
sengaja membuat keputusan yang bisa merugikan kepuasan atau keuntungan mereka.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Sistem ekonomi Islam
tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Ia berbeda dengan sistem
ekonomi yang lain. Ia bukan dari hasil ciptaan akal manusia seperti sistem
kapitalis dan komunis. Ia adalah berpandukan wahyu dari Allah SWT.
Anatomi Sistem Ekonomi
Islam yang telah dipaparkan diatas membuktikan bahwa Sistem ciptaan akal
manusia ini hanya mengambil kira perkara-perkara lahiriah semata-mata tanpa
menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa manusia. Hasilnya, matlamat lahiriah
itu sendiri tidak tercapai dan manusia menderita dan tersiksa kerananya.
Berlaku penindasan, tekanan dan ketidakadilan. Yang kaya bertambah kaya dan
yang miskin bertambah miskin. Ekonomi Islam pula.sangat berbeda.
2. Saran
Sistem Ekonomi Islam
merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan Sistem Ekonomi Islam
bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis,
tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai
kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi
yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur
hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia
dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata
umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di
akhirat nanti.jadi harus ada keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di dunia
maupun di akhirat nanti.
DAFTAR PUSTAKA
- Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective, terj. Jakarta: SEBI, 2001
- Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen Agama RI, 2002
- Karim, Adiwaraman, Ir., SE, MA. Ekonomi Mikro Islami Ed. II. Jakarta: IIIT Indonesia, 2003
- Nasution, Mustafa E. Beberapa Pemikiran tentang Keuangan Publik Islam. Jurnal Mini Economica Edisi 34 thn. 2004
- Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics 5th Ed. New Jersey: Prentice-Hall Inc., 2001
MAKALAH
“Anatomi Sistem Ekonomi Islam”
MATA KULIAH EKONOMI SYARIAH
Disusun
Oleh ;
KELOMPOK 5
ADI
SUMARNO B1B1 15 007
AGUS
SETIAWAN B1B1 15 010
AHMAD B1B1 15 012
BAGUS
TRI HARYANTO B1B1 15 041
DARMIN B1B1 15 052
DESY ARDIAH SAVITRI B1B1 15 055
DWI FINNA MARLINDA USMAN
B1B1 15 058
DARFIN
B1B1 15 061
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
No comments:
Post a Comment