Analisis faktor adalah analisis yang
bertujuan mencari faktor-faktor utama yang paling mempengaruhi variabel
dependen dari serangkaian uji yang dilakukan atas serangkaian variabel
independen sebagai faktornya. Misalnya, kita hendak menentukan sejumlah
agen sosialisasi politik yang paling besar pengaruhnya atas pembentukan
budaya politik siswa.
Khusus untuk Analisis Faktor, sejumlah asumsi berikut harus dipenuhi: (Santoso, 2006: 13)
Hasil pengujian dengan SPSS sebagai berikut:
Berdasarkan hasil MSA di atas, maka seluruh variabel independen dapat dianalisis lebih lanjut karena masing-masing nilainya > 0,5.
Agar lebih jelas variabel mana masuk ke faktor mana, bisa dilihat tabel Rotated Component Matrix sebagai berikut:
Faktor 2:
Sebagai langkah akhir dari penentuan faktor, maka dapat dilihat tabel Component Transformation Matrix berikut:
Faktor 1 terdiri atas variabel independen:
Faktor 2 terdiri atas variabel independen:
Faktor 1 berisikan variabel-variabel agen sosialisasi politik yang sifatnya “Institutionalized” atau terlembaga berupa organisasi formal yang punya struktur dan fungsi resmi. Faktor 2 berisikan variabel-variabel agen sosialisasi politik yang sifatnya “noninstitutionalized” atau cenderung lebih bersifat hubungan emosional dan tidak resmi. Misalnya, media massa kendatipun siaran atau pemberitaannya bersifat resmi, tetapi cenderung bersifat non formal karena siswa sekolah mampu mengaksesnya tanpa protokol resmi. Bahkan, media massa bisa hadir di dalam lingkungan pribadi dan keluarga siswa.
Khusus untuk Analisis Faktor, sejumlah asumsi berikut harus dipenuhi: (Santoso, 2006: 13)
- Korelasi antarvariabel Independen. Besar korelasi atau korelasi antar independen variabel harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5.
- Korelasi Parsial. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image Correlation.
- Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar variabel), yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling Adequacy (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang signifikan di antara paling sedikit beberapa variabel.
- Pada beberapa kasus, asumsi Normalitas dari variabel-variabel atau faktor yang terjadi sebaiknya dipenuhi.
Uji Asumsi Analisis Faktor
Pada bagian Metode Penelitian telah
disebutkan bahwa analisis faktor membutuhkan terpenuhinya serangkaian
asumsi. Peneliti akan menguji asumsi analisis faktor satu per satu
terlebih dahulu sebelum uji analisis faktor dilakukan.
Korelasi antarvariabel independen, dalam
analisis faktor, harus > 0,5 dengan signifikansi < 0,05. Korelasi
antarvariabel independen sangat mudah jika dilakukan dengan SPSS.
Caranya adalah klik Analyze > Data Reduction > Factor >
Masukkan seluruh variabel independen > Klik tombol Descriptives… >
Pada kotak dialog Factor Analysis: Descriptives, khususnya pada
Correlation Matrix ceklis KMO and Bartlett’s test of sphericity dan
Anti-image > Klik Continue > Klik OK.
Hasil uji korelasi antarvariabel independen ada pada output KMO and Bartlett’s Test, sebagai berikut:
Nilai KMO and Bartlett’s Test untuk
korelasi antarvariabel yang diinginkan adalah > 0,5. Signifikansi
penelitian adalah 0,05. Dari hasil di atas diperoleh nilai KMO sebesar
0,771 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi
yang dihasilkan dari Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 0,000.
(Santoso, 2006: 22)
Dengan hasil di atas, maka dapat
dikatakan bahwa variabel dan sampel yang digunakan memungkinkan untuk
dilakukan analisis lebih lanjut. Selanjutnya, untuk melihat korelasi
antarvariabel independen dapat diperhatikan tabel Anti-Image Matrices.
Nilai yang diperhatikan adalah MSA (Measure of Sampling Adequacy). Nilai
MSA berkisar antara 0 hingga 1, dengan ketentuan sebagai berikut:
(Santoso, 2006: 20)
- MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.
- MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
- MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
Hasil pengujian dengan SPSS sebagai berikut:
Perhatikan baris Anti-Image Correlation, di mana nilai MSA ditandai dengan huruf a. Rincian hasilnya sebagai berikut:
- Agen_sekolah : 0,788 > 0,5
- Agen_keluarga : 0,673 > 0,5
- Agen_teman : 0,741 > 0,5
- Agen_media : 0,798 > 0,5
- Agen_agama : 0,835 > 0,5
- Agen_parpol : 0,784 > 0,5
- Agen_pamarentah : 0,745 > 0,5
Berdasarkan hasil MSA di atas, maka seluruh variabel independen dapat dianalisis lebih lanjut karena masing-masing nilainya > 0,5.
Untuk normalitas data masing-masing
variabel, peneliti persembahkan dalam bentuk grafik Normal P-P Plot,
yang peneliti sampaikan dalam lampiran penelitian ini. Hasil uji
normalitas yang dikehendaki adalah data masing-masing berdistribusi
normal yang mengikuti garis Z. Rata-rata data di tiap variabel cenderung
mengikuti garis Z sehingga dapat dikatakan normal.
Pengelompokan Faktor
Langkah selanjutnya adalah, upaya
penelitian ini guna menentukan apakah variabel-variabel independen bisa
dikelompokkan ke dalam satu atau beberapa faktor. Jadi, ketujuh agen
sosialisasi politik dalam variabel independen akan dilihat apakah mereka
sesungguhnya bisa disederhanakan ke dalam satu atau beberapa faktor.
Sekali lagi, upaya ini lebih mudah menggunakan SPSS.
Cara melakukannya adalah klik Analyze
> Data Reduction > Factor… > Pada Factor Analysis masukkan
seluruh variabel independen ke kotak Variables > Klik tombol
Extraction… > Pada kotak dialog Factor Analysis: Extraction > Pada
Method pilih Principal of components > Ceklis Correlation Matrix
> Pada Display ceklis Unrotated factor solution dan Scree Plot >
Eigenvalues oves biarkan bernilai 1, sehingga variabel yang punya angka
Eigenvalues < 1 akan dikeluarkan > Maximum Iterations for
Convergence tetap pada angka 25 > Klik Continue > Klik Rotation…
> Pada kotak dialog Factor Analysis: Rotation tentukan Method yaitu
Varimax > Pada Display ceklis kotak Rotated Solution dan Loading
Plot(s) > Maximum Iterations for Convergence tetap pada angka 25 >
Continue > OK.
Penjelasan Variabel oleh Faktor
Maksud dari penjelasan variabel oleh
faktor adalah seberapa besar faktor yang nantinya terbentuk mampu
menjelaskan variabel. Untuk itu harus dilihat tabel Communalities
sebagai berikut: (Santoso, 2006: 41)
Hasilnya adalah, faktor mampu
menjelaskan variabel agen_sekolah sebesar 0,556 atau 55,60%,
agen_keluarga diterangkan sebesar 69,70%, agen_teman diterangkan sebesar
66,70%, agen_media diterangkan sebesar 62,00%, agen_agama diterangkan
sebesar 54,50%, agen_parpol sebesar 66,00%, dan agen_pamarentah
diterangkan sebesar 68,20%. Karena rata-rata penjelasan di atas 50% maka
faktor tetap akan ditentukan.
Faktor yang Mungkin Terbentuk
Guna menentukan seberapa banyak faktor
yang mungkin terbentuk dapat dilihat pada tabel Total Variance Explained
sebagai berikut: (Santoso, 2006: 42-3)
Component berkisar antara 1 hingga 7
yang mewakili jumlah variabel independen. Perhatikan kolom Initial
Eigenvalues yang dengan SPSS kita tentukan nilainya 1. Varians bisa
diterangkan oleh oleh faktor 1 adalah 3,230/7 x 100% = 46,142. Sementara
oleh faktor 2 sebesar 1,198/7 x 100% = 17,113. Dan, total kedua faktor
akan mampu menjelaskan variabel sebesar 46,142% + 17,113% = 63,255%.
Dengan demikian, karena nilai Eigenvalues yang ditetapkan 1, maka nilai
Total yang akan diambil adalah yang > 1 yaitu component 1 dan 2.
Factor Loading
Setelah kita mengetahui bahwa faktor
maksimal yang bisa terbentuk adalah 2, selanjutnya kita melakukan
penentuan masing-masing variabel independen akan masuk ke dalam faktor 1
atau faktor 2. Cara menentukannya adalah dengan melihat tabel Component
Matrix sebagai berikut: (Santoso, 2006: 45)
Dapat kita lihat bersama bahwa korelasi antar variabel independen dengan faktor yang hendak terbentuk adalah:
- agen_sekolah : Faktor 1 korelasi 0,724; Faktor 2 korelasi - 0,179
- agen_keluarga : Faktor 1 korelasi 0,535; Faktor 2 korelasi 0,641
- agen_teman : Faktor 1 korelasi 0,688; Faktor 2 korelasi 0,441
- agen-media : Faktor 1 korelasi 0,781; Faktor 2 korelasi 0,101
- agen_agama : Faktor 1 korelasi 0,734; Faktor 2 korelasi 0,080
- agen_parpol : Faktor 1 korelasi 0,656; Faktor 2 korelasi - 0,479
- agen_pamarentah : Faktor 1 korelasi 0,606; Faktor 2 korelasi - 0,561
Agar lebih jelas variabel mana masuk ke faktor mana, bisa dilihat tabel Rotated Component Matrix sebagai berikut:
Penentuan input variabel ke faktor
tertentu mengikut pada besar korelasi antara variabel dengan faktor,
yaitu kepada yang korelasinya besar. Dengan demikian maka faktor dan
variabel anggotanya adalah :
Faktor 1:
- Agen Sosialisasi Politik Sekolah
- Agen Partai Politik
- Agen Pemerintah
Faktor 2:
- Agen Keluarga
- Agen Teman
- Agen Media
- Agen Agama
Sebagai langkah akhir dari penentuan faktor, maka dapat dilihat tabel Component Transformation Matrix berikut:
Baik Faktor 1 (component) ataupun Faktor
2 memiliki korelasi sebesar 0,719 yang artinya cukup kuat karena 0,719
> 0,5. Dengan demikian Faktor 1 dan Faktor 2 dapat dikatakan tepat
untuk merangkum ke-7 variabel independen.
Faktor yang Terbentuk
Pada analisis sebelumnya telah diperoleh bahwa ada 2 faktor yang terbentuk yaitu : (1) Faktor 1 dan (2) Faktor 2.
Faktor 1 terdiri atas variabel independen:
- Agen Sosialisasi Sekolah
- Agen Sosialisasi Partai Politik
- Agen Sosialisasi Pemerintah
Faktor 2 terdiri atas variabel independen:
- Agen Sosialisasi Keluarga
- Agen Sosialisasi Teman
- Agen Sosialisasi Agama
- Agen Sosialisasi Media
Faktor 1 berisikan variabel-variabel agen sosialisasi politik yang sifatnya “Institutionalized” atau terlembaga berupa organisasi formal yang punya struktur dan fungsi resmi. Faktor 2 berisikan variabel-variabel agen sosialisasi politik yang sifatnya “noninstitutionalized” atau cenderung lebih bersifat hubungan emosional dan tidak resmi. Misalnya, media massa kendatipun siaran atau pemberitaannya bersifat resmi, tetapi cenderung bersifat non formal karena siswa sekolah mampu mengaksesnya tanpa protokol resmi. Bahkan, media massa bisa hadir di dalam lingkungan pribadi dan keluarga siswa.
Dengan demikian, faktor-faktor yang terbentuk dapat dideskripsikan sebagai berikut:
- Faktor 1 disebut sebagai Agen Formal
- Faktor 2 disebut sebagai Agen Informal
No comments:
Post a Comment